Disebutkan bahwa
Mariamene e Mara adalah Maria Magdalena, ini asumsi prematur, soalnya
tidak ada buktinya. Memang dalam Kisah Filipus ada nama Mariamne, tapi
disitu disebut bahwa ia saudara Filipus, ikut menginjil dan membaptis
dan menganut sekte yang asketik, dan melakukan selibat, jadi beda. Ini
menunjukkan bahwa tulisan ini langsung dibangun di atas landasan asumsi
yang dipercaya penulisnya sebelum terbukti.
Mengenai Matius disebut antara lain ada dalam silsilah Yesus. dalam
silsilah ada nama Matan/Matat, kalau ini yang dimaksud berarti kakek
dari Yusuf. Ini artinya kuburan itu sudah ada sebelum Yesus, jadi kalau
sudah punya kuburan keluarga mengapa dikuburkan ke kuburan Yusuf dari
Arimatea? Kalau disebut Matius anak Alfeus dan menurut James Tabor
(Jesus Dynasty) adalah Alfeus saudara Yusuf, apa buktinya? Kalau Matius
dikuburkan disitu mengapa Alfeus tidak? James Tabor termasuk dalam
konspirasi Cameron dan Jacobovici, yang pendapatnya tidak diterima
umumnya masyarakat arkeologi Alkitab.
Menurut penelitian DNA, disebutkan “tidak ditemukan adanya hubungan
persaudaraan material antara “Yesus” dan “Maria Magdalena”. ... Bisa
jadi Maria Magdalena adalah isteri sah Yesus, dan bisa jadi “Yudas anak
Yesus” adalah anak Maria Magdalena juga.” Disini jelas juga bahwa
penulis membangun satu asumsi rekaan berdasarkan asumsi rekaan
sebelumnya. Test DNA (kalau memang benar) tidak menunjukkan apa-apa
kecuali bahwa tulang yang diperkirakan tulang Yesus dan Mariamene bukan
bersaudara, ada banyak kemungkinan untuk menghasilkan kesimpulan. Bisa
juga Mariamene isteri Matius, Yusuf, atau Yudas atau tidak dengan
satupun (mengapa tidak dilakukan test DNA?), kesimpulan ini sudah
digiring dari asumsi bahwa Yesus anak Yusuf itu Yesus dari Nazaret dan
Mariamene itu Maria Magdalena yang jadi isteri dan beranak Yudas.
Ditulis bahwa “Prof Goren menyatakan bahwa dua huruf dari nama “Yeshua”
(Yesus) pada inskripsi Aramaik di osarium Yakobus itu terdapat lapisan
Patina asli yang berusia tua. Dengan demikian, keseluruhan frase
“saudara dari Yesus” pada osuarium Yakobus iu harus dinyatakan asli.”
Ini kesimpulan distortif. Yuval Goren mengakui ada dua huruf yang
diduga asli namun kesimpulan keseluruhan asli adalah kesimpulan Hershel
Shanks. Goren adalah orang terdepan yang menyatakan bahwa osuari itu
tua, tetapi inskripsi itu pemalsuan modern. Di sisi lain osuari ada
relief Rosetta yang kabur, tapi inskripsi tulisan “Yesus anak Yusuf,
saudara Yakobus” masih tajam, bentuk syntax huruf meniru foto huruf
pada artifak kuno dari buku-buku Arkaeologi. Oded Golan tidak ditangkap
karena inskripsi ‘saudara Yesus” tetapi ia ditangkap dengan tuduhan
selama belasan tahun melakukan pemalsuan barang antik termasuk ‘Jehoash
Insciption’ (inskripsi palsu dikaitkan Bait Salomo untuk mendongkrak
harga), ini skandal besar bisnis arkeologi. Ketika digeledah, di ruang
kerja Golan ditemukan alat-alat dan berbagai tahap pemalsuan oleh
otoritas Israel (IAA).
Disebutkan bahwa menurut “Tabor dan Jacobovi ada kemungkinan satu
osuari yang hilang dari Talpiot itu osuarium Yakobus.” Kedua osuari itu
berbeda ukuran (yang satu 60 yang lain 50 cm panjangnya), demikian juga
Amos Kloner pemimpin ekspedisi penemu makam Talpiot menyebutkan bahwa
osuari ke-10 sama sekali tidak memiliki inskripsi sebelum hilang.
Osuari Yakobus diakui oleh Golan berasal dari Silwan dan sudah
diperolehnya pada tengah tahun 1970-an sebelum tahun 1978 dimana keluar
peraturan semua penemuan arkaeologis menjadi milik negara, bekas tanah
dikedua osuari itu berbeda, demikian juga relief keduanya beda.
Laboratorium FBI menyebutkan bahwa foto osuari yang diambil dari
ruangan Golan berasal tahun 1970-an. Makam Talpiot ditemukan tahun
1980.
Mengenai patina Yakobus dan Tapiot yang dianggap sama jadi disimpulkan
Yakobus berasal Tapiot, Ted Koppel dalam bukunya ‘The Lost Tomb of
Jesus – A critical Look’ mendapat pernyataan tertulis dari direktur
Suffolk Crime Laboratory, bahwa dalam laporan mereka tidak disebut ada
kesamaan patina itu, Ahli forensik yang memeriksa DNA secara tertulis
juga menyangkal menyimpulkan bahwa Mariamene isteri Yesus anak Yusuf.
Ini kembali menunjukkan adanya manipulasi informasi seorang sutradara
film fiksi.
Kombinasi nama Yusuf, Maria, Yesus, Mariamene (yang diasumsikan sebagai
Magdalena) disebutkan oleh Feuerverger memiliki kemungkinan 1:600, dan
kalau Yakobus dimasukkan, angkanya 1:30.000. Kembali ini didasarkan
asumsi bahwa 4/5 nama itu sekeluarga. Kalau kita hilangkan asumsi
Mariamene dan Yakobus, angkanya menjadi 1:puluhan saja, inipun kalau
asumsi bahwa Yose itu Yusuf ayah Yesus dari Nazareth, Maria itu isteri
Yusuf dan Yesus anak Yusuf adalah Yesus dari Nazareth. Nama di Israel
biasa dikaitkan nama ayah atau asal, tidak lazim dikaitkan saudara.
Feuerverger menyebut nama-nama itu umum di Israel dan nama ‘Yesus anak
Yusuf’ perbandingannya 1:190, tapi kita tidak tahu apakah Yesus anak
Yusuf itu Yesus orang Nazareth (dalam Injil nama terakhir ini yang
biasa disebut). Dalam situsnya ‘Dear Statistical Colleague’ (4 Maret
2007), Feuerverger menulis: “I now believe that I should not assert any
conclusions connecting this tomb with any hypothetical one of the NT
family.” Di Israel banyak ditemukan osuari dengan inskripsi ‘Yesus anak
Yusuf’ antara lain bisa dilihat fotonya dalam ‘The Interpreter’s
Dictionary of the Bible, vol.3, 1962, hlm.611’, yang ditemukan jauh
sebelum dicetaknya buku itu.
Menyebut Yesus menikah dengan Maria Magdalena dan punya anak kembali
menunjukkan asumsi yang imani yang tidak ada rujukannya dalam sejarah,
dan menggunakan ayat ‘murid yang dikasihi’ yang digambarkan bersandar
di dada Yesus disebelah kanannya pada waktu Perjamuan sebagai anak
Yesus kembali merupakan asumsi imani (dalam the Da Vinci Code
ditafsirkan sebagai Maria Magdalena).
Mengenai kritik bahwa tak mungkin Yusuf yang miskin dari Nazaret
memiliki kuburan keluarga di Yerusalem, disebutkan dalam artikel bahwa
Yohanes Pembaptis dibuatkan kuburan oleh pengikutnya dan Yesus juga,
kembali ini merupakan asumsi yang mengada-ada, soalnya kalau benar itu
kuburan keluarga Yesus mengapa saudara-saudara Yesus tidak dikubur
disitu (Yose ditafisr panggilan Yusuf dan bukan saudara Yesus), padahal
disitu ada nama lain yang tidak jelas memiliki hubungan keluarga dengan
Yesus dari Nazaret. Kalau para murid bisa menyediakan makam untuk
keluarga Yesus bukankah otoritas Yahudi/Romawi kala itu tinggal
mengumumkan bahwa kuburan Yesus ada di Talpiot dan bukannya
mengeluarkan isu ‘mayat Yesus dicuri’?
Dari berbagai asumsi yang belum jelas secara ilmiah itu Ioanes Rachmat
mau membangun kesimpulan bahwa asumsi-asumsi itu kejadian sejarah
obyektif sedangkan kebangkitan adalah metafora. Ini kembali adalah
asumsi yang perlu dibuktikan, maka sayang kalau bukti belum jelas sudah
dikeluarkan hipotesa yang demikian.
Penulis adalah Dosen Kajian Perjanjian Baru di STT Jakarta. Sebenarnya
dari seorang doktor yang pakar Perjanjian Baru diharapkan keluar produk
ilmiah yang obyektip, tetapi kajian yang dikemukakan lebih bersifat
perpanjangan stereotip imani yang subyektip dari sensasi dan fiksi
sains yang dipromosikan Jesus Seminar, James Tabor, dan sutradara film
fiksi James Cameron. Ini bisa mengecoh para mahasiswa dan menurunkan
kredibilitas institusi kondang yang diwakilinya.